
pttogel Bayer Leverkusen akan segera menghadapi perubahan besar di akhir musim 2024/2025. Pelatih kepala mereka yang membawa revolusi besar dalam performa klub, Xabi Alonso, secara resmi mengumumkan bahwa ia akan meninggalkan klub setelah musim ini berakhir. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, terutama mengingat kesuksesan luar biasa yang diraih Leverkusen di bawah kepemimpinan mantan gelandang Real Madrid dan Liverpool tersebut.
Kabar ini tidak hanya mengguncang penggemar Die Werkself, tapi juga komunitas sepak bola Eropa secara luas. Bagaimana tidak, Alonso yang baru dua musim menukangi Leverkusen, berhasil mengubah klub yang selama ini dikenal sebagai “runner-up abadi” menjadi penantang serius gelar dan bahkan juara Bundesliga — sesuatu yang nyaris tak terbayangkan beberapa musim sebelumnya.
baca juga: bengkel-pesawat-punya-lion-bakal-jadi-yang-terbesar-di-dunia
Kebangkitan Leverkusen di Bawah Xabi Alonso
Xabi Alonso mulai menukangi Bayer Leverkusen pada Oktober 2022, saat klub itu sedang berada di zona degradasi Bundesliga. Ia datang tanpa banyak ekspektasi, hanya membawa modal pengalaman melatih di tim junior Real Sociedad dan latar belakang gemilang sebagai pemain top dunia.
Namun, Alonso langsung membuat perbedaan. Ia menerapkan sistem permainan berbasis penguasaan bola yang modern, dipadukan dengan pressing tinggi dan fleksibilitas taktik. Dalam waktu singkat, Leverkusen bertransformasi menjadi tim dengan gaya bermain atraktif, efisien, dan taktis.
Musim 2023/2024 menjadi bukti kehebatan Alonso. Ia membawa Leverkusen finis di posisi kedua Bundesliga, serta melaju hingga semifinal Liga Europa. Tapi puncaknya terjadi di musim 2024/2025, di mana Leverkusen berhasil menjuarai Bundesliga untuk pertama kalinya dalam sejarah klub, menghentikan dominasi Bayern München.
Alasan Kepergian Xabi Alonso
Dalam konferensi pers yang digelar bersama manajemen klub, Alonso mengonfirmasi keputusannya dengan kalimat yang penuh emosi.
“Ini adalah keputusan yang sangat sulit. Saya cinta klub ini, saya cinta para pemain, dan saya bangga atas apa yang telah kami capai bersama. Tapi saya merasa ini adalah waktu yang tepat untuk tantangan baru, untuk saya dan juga untuk Leverkusen.”
Meski tidak menyebutkan secara langsung klub tujuan berikutnya, banyak spekulasi yang mengaitkannya dengan Liverpool, mantan klub tempat Alonso menjadi legenda, atau bahkan Real Madrid, yang selalu menjadi magnet bagi pelatih-pelatih berkualitas.
Alonso juga menekankan bahwa keputusannya bukan karena masalah internal, melainkan semata-mata karena “insting profesional” dan keinginannya untuk berkembang di lingkungan baru.
Reaksi Klub dan Pemain
CEO Bayer Leverkusen, Fernando Carro, menyatakan rasa terima kasih mendalam kepada Alonso atas dedikasi dan keberhasilannya.
“Xabi telah mengubah wajah klub ini. Ia membawa semangat baru, filosofi baru, dan budaya kemenangan yang belum pernah kami rasakan sebelumnya. Kami sangat menyesal kehilangan dia, tapi kami juga menghormati keputusannya dan mendoakan yang terbaik untuk langkah selanjutnya.”
Para pemain Leverkusen, termasuk Florian Wirtz, Jeremie Frimpong, dan Granit Xhaka, juga mengungkapkan kesedihan dan rasa hormat kepada Alonso melalui media sosial. Banyak dari mereka menganggap Alonso sebagai mentor dan sosok yang telah mengangkat karier mereka ke level berikutnya.
Dampak untuk Bundesliga dan Bursa Pelatih
Kepergian Alonso dari Leverkusen bukan hanya berdampak bagi klub, tetapi juga bagi wajah Bundesliga secara keseluruhan. Dalam dua musim terakhir, Alonso menjadi simbol kebangkitan kompetisi Jerman di kancah Eropa, sekaligus pesaing utama dominasi Bayern München.
Kini, dengan absennya Alonso, Bundesliga akan kehilangan salah satu pelatih muda paling menjanjikan di dunia. Di sisi lain, hal ini memicu dinamika besar di bursa pelatih. Banyak klub top Eropa yang diyakini akan bersaing untuk mendapatkan tanda tangannya, termasuk Liverpool, Real Madrid, Bayern München, dan bahkan klub Premier League seperti Chelsea dan Manchester United.
Apa Selanjutnya untuk Leverkusen?
Bayer Leverkusen kini menghadapi tugas berat untuk mencari pengganti Alonso. Klub tersebut harus menjaga momentum dan mempertahankan filosofi permainan yang telah membuahkan hasil. Nama-nama seperti Sebastian Hoeness (VfB Stuttgart), Julian Nagelsmann (timnas Jerman), hingga Ruben Amorim (Sporting CP) masuk dalam daftar kandidat potensial.
Namun lebih dari sekadar mencari pelatih baru, Leverkusen kini menghadapi tantangan untuk mempertahankan pemain-pemain kunci yang mungkin akan diminati klub-klub besar, terutama karena mereka sangat terikat dengan proyek Xabi Alonso.
Penutup: Akhir dari Awal
Kepergian Xabi Alonso memang meninggalkan duka bagi Bayer Leverkusen dan para penggemarnya. Namun, warisan yang ia tinggalkan jauh lebih besar daripada trofi. Ia mengubah mentalitas klub, membangun fondasi taktik yang kuat, dan membuktikan bahwa pelatih muda juga bisa bersaing di level tertinggi dengan prinsip dan integritas.
Perjalanan Alonso sebagai pelatih baru saja dimulai, dan ke manapun ia melangkah setelah ini, seluruh dunia akan menatapnya. Bagi Bayer Leverkusen, ini bukan akhir — tapi sebuah awal baru untuk melanjutkan warisan yang telah ditanamkan oleh sang maestro dari Spanyol.
sumber artikel: syakhaaantigo.com